Thursday, September 30, 2010

Indonesia Kembali "BERJOGET"

Tuhan memang mempunyai rencana yang sering kali tidak pernah kita ketahui sebagai manusia. Tidak hanya rencana yang indah yang kita dapat, tetapi sering kali banyak kejadian-kejadian alam yang menyeramkan yang sering dialami oleh manusia. Bencana alam yang begitu mengerikan dan sering membuat kita bertanya-tanya apakah begitu berdosanya manusia hingga mendapatkan bencana alam seperti itu. Banjir, gempa bumi, tsunami, dan longsor adalah sebagian bencana alam yang sering Indonesia alami.


Aceh, Padang, Yogyakarta, Tasikmalaya, dan Jakarta adalah beberapa nama yang pernah kita dengar mengalami tsunami dan gempa bumi yang begitu hebat. Banyak korban berjatuhan akibat bencana alam tersebut.  Air mata berjatuhan karena menyesali kejadian tragis itu.


Dan sekarang, ujung timur Indonesia pun mengalami hal serupa. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) di Kaimana, Papua Barat, Kamis 30 September dinihari memiliki imbas sangat besar. Kesimpulan tim ahli dan tim Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, telah terjadi peningkatan seismik di seluruh dunia yang sangat besar dan mendadak setelah gempa 7,4 SR di Kaimana. Setelah terjadi gempa Kaimana, terjadi gempa susulan secara terus menerus dan merembet ke seluruh dunia. Peningkatan seismik ini untuk wilayah yang semakin dekat dengan epicenter Kaimana, waktu peningakatan seismik makin cepat. Sementara untuk wilayah yang semakin jauh dengan epicenter Kaimana, waktu terjadinya peningkatan seismik makin lambat.


"Wah... Gempa di Papua cukup mengagetkan tengah malam karena saya tau melalui twitter dan ditulis kalau kekuatannya 7,4. Malahan katanya bisa tsunami. Serem juga takut Jakarta ikutan", ucap Lia, salah satu karyawan di perusahaan elektronik saat ditanyakan darimana awal mengetahui kejadian gempa di Papua.


Lain halnya dengan Lia, Ibu Ros, penjual gado-gado dengan bijak mengatakan bahwa mungkin ini peringatan Tuhan bagi kita sebagai manusia. Karena kita yang tidak pernah memperhatikan keadaan lingkungan kita. Dari hal sepele saja misalnya, kita masih sering membuang sampah sembarangan dan tidak pernah berpikir akan banjir yang datang. 


Mungkin bencana alam, seperti gempa bumi yang bisa fatal akibatnya, membawa arti moral dan arti tersendiri. Gempa bumi bagi mereka pakar-pakarnya memang berhubungan dengan lempengan di bumi, tetapi dari sisi keagamaan, gempa bumi yang dahsyat dapat dimaksudkan sebuah teguran bagi umat manusia karena begitu banyaknya dosa dan kesalahan yang membuat kita dicubit oleh Tuhan. Oleh karena itu, marilah sekarang kita memperhatikan dan waspada pada lingkungan kita sendiri. 







LORENSYA
915080021

No comments:

Post a Comment