Tuesday, September 7, 2010

Pembangunan Gedung Mewah DPR ditunda






Disaat rakyat berjuang untuk hidup melalui kesengsaraan dan penderitaan, DPR yang berisi para wakil rakyat malah akan mendapatkan gedung baru yang amat mewah bak hotel bintang lima. Pembangunan Gedung DPR yang baru dikabarkan akan menelan biaya kurang lebih 1.6 Triliyun rupiah. 


Sebuah angka yang cukup fantastis untuk pembangunan sebuah gedung yang sifatnya hanya untuk bekerja. Kabar inipun dengan cepat menjadi perhatian masyarakat, karena bukan hanya biaya pembangunannya saja yang membuat geleng-geleng kepala, namun juga fasilitas yang akan disediakan dalam gedung baru tersebut. Kolam renang, SPA, bahkan gym akan menjadi beberapa fasilitas rekreasi yang disediakan.Melihat dari kinerja kerja DPR yang terus menurun sekarang ini, jelas gedung baru tersebut menjadi sorotan pergunjingan masyarakat. Banyak anggota DPR yang sering membolos dalam rapat, bahkan lebih sering tertangkap kamera sedang tidur ditengah rapat berlangsung.


Roni (23), pramusaji disalah satu restoran cepat saji di Jakarta menganggap pembangunan Gedung DPR dengan biaya dan fasilitas mewah tersebut tidak mencerminkan kepedulian akan rakyat kecil. “Gedung DPR untuk bekerja, jadi tidak perlu dibangun gedung mewah yang menghabiskan banyak biaya. Lebih baik uang tersebut digunakan untuk sumbangan ke sekolah-sekolah atau membuat lapangan kerja baru untuk masyarakat yang pengangguran. Lagipula anggota DPR gajinya sudah besar, mereka bisa menggunakan uang sendiri untuk bersenang-senang”


Memang banyak pihak yang tidak setuju dengan pembangunan gedung tersebut, bahkan aktivis ICW telah menyuarakan protesnya dengan aksi teatrikal dengan menggunakan kolam renang plastik untuk menggambarkan betapa enaknya menjadi anggota DPR yang mendapatkan fasilitas kolam renang ditempat kerjanya. Tapi ada juga masyarakat yang tidak menolak adanya pembangunan tersebut.


Nur(34), seorang ibu rumah tangga menyatakan “tidak apa-apa dibangun gedung baru untuk bekerja, asal kerja DPR juga baik”. Nur menilai jika memang gedung baru dibutuhkan untuk memaksimalkan pekerjaan DPR, maka sudah seharusnya dibangun gedung yang baru. Namun, pembangunan Gedung DPR kini akan ditunda. Penundaan dilakukan untuk meriview ulang efisiensi gedung serta fungsi gedung beserta isinya. Sedangkan kabar tentang adanya fasilitas mewah seperti kolam renang, spa, dan sebagainya tidak benar, hanya akan dibuat penampungan air yang memang merupakan prosedur untuk bangunan tingkat tinggi untuk system pemadam kebakarannya/


Anggota DPR sendiri mengaku tidak mengetahui berapa besar anggaran dana yang dibutuhkan dan fasilitas apa yang akan ada dalam gedung baru tersebut, semua diserahkan oleh pihak teknis pembangunan gedung. Jika memang pembangunan tersbut berlangsung, semoga saja para anggota DPR lebih bersemangat dalam bekerja untuk mensejahterahkan rakyat.


Ellen Aprilianti
915080053


sumber: Kompas, 7 September 2010

1 comment:

  1. PUAN MAHARANI: TOLOK UKUR KERJA DPR TAK HANYA SEKADAR KUANTITAS TAPI KUALITAS

    Seluruh anggota komisi, diminta supaya tolok ukur program legislasi yang dirumuskan DPR tidak berdasarkan dari banyaknya undang-undang yang dilahirkan
    https://nusantarasatu.id/kerja-dpr/

    ReplyDelete