Pukulan bedug erat hubungannya dengan suasana pada bulan Ramadhan. Suara bedug menjadi begitu merdu dalam setiap sahur. Tanpa adanya suara alat ini, mungkin akan banyak umat muslim yang kelupaan untuk bangun sahur. Walaupun tidak sedikit pula yang menggunakan alarm dari jam atau handphone. Begitu pula yang dirasakan oleh warga daerah Delima, Tanjung Duren selama hampir 1 bulan ini.
"Awalnya sih saya terganggu dengan bunyi bedug dan anak-anak yang berteriak-teriak tengah malam untuk membangunkan sahur. Tapi setelah beberapa hari hingga sekarang, saya malahan harus tidur setelah mendengarkan bunyi bedug itu", ucap Cindy, salah satu anak muda non muslim di daerah Delima.
Tetapi akan menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan bagi mereka anak-anak muda yang berkeliling tengah malam untuk memukul bedug. Hal yang setahun sekali mereka lakukan bersama teman-teman sebaya. Walaupun mungkin keesokan harinya masih banyak aktifitas yang menunggu. Malahan, kadang hal seperti ini menjadi semangat untuk menjalani bulan Ramadhan dengan keceriaan.
Di saat saya mewawancarai salah satu anak yang biasa memukul bedug, Anto. Ia dengan senang dan bangga menjawab, "Seru ! Begadang bareng temen-temen. Maen bola dulu di lapangan, baru jem 2 keliling teriak-teriak dan mukul bedug". Mungkin bagi kita yang non muslim, itu adalah hal yang melelahkan dan buang-buang tenaga. Tapi bagi mereka, ikut membangunkan warga lainnya mempunyai pahala tersendiri di bulan yang suci ini.
Selain dalam masa puasa seperti ini, bedug juga sangat indah didengar di saat malam takbiran. Gema takbir dengan menggunakan bedug yang dihias, menjadi tanda bahwa kemenangan di depan mata. Hidup baru yang dimulai dengan semua yang suci akan segera dimulai kembali dari nol. Pintu maaf pun akan terbuka dengan lebar bagi siapa pun yang tulus meminta maaf.
Kita yang non muslim pun tidak ada salahnya ikut meminta maaf kepada mereka yang merayakannya. Silahturahmi pun harus tetap terjaga walaupun perbedaan agama. Rasa lega yang umat muslim rasakan terbayar sudah setelah satu bulan menjalankan puasa. Sudah selayaknya, hidup baru dimulai dengan kemenangan yang indah.
Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan !
Lorensya
915080021
narasumber : Cindy dan Anto
No comments:
Post a Comment