Wednesday, September 15, 2010

Derita Para Pemudik

Senin 6 september 2010 , Kereta Api ekonomi jurusan Jakarta – Semarang sudah di padati oleh para pemudik . Padatnya pemudik kelas ekonomi memaksa beberapa penumpang untuk berdiri atau tidur di lorong-lorong gerbong ekonomi bahkan beberapa penumpang memilih toilet sebagai tempat istirahat mereka.
Beberapa pemudik yang tidur atau duduk di WC mengaku terpaksa , mereka rela duduk dan tidur walaupun WC yang mereka tempati tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap dan kotor. Salah seorang dari mereka mengatakan ini sudah biasa karena kereta ekonomi biaya nya lebih murah sekitar Rp 33.500 dari pada mereka harus menaiki bus.
Kereta api yang memiliki 106 tempat duduk sampai di masuki oleh 170 penumpang , kepadatan kereta api ini lah yang mengakibatkan para pemudik rela untuk duduk dan beristirahat walaupun bau dan kotor yang mengangu penciuman mereka, demi dapat bertemu dan bersilahturami dengan saudara-saudara di kampung halaman.meski mereka harus bersusah payah masuk dari jendela kereta api atau berdiri sampai semarang.
Menurut salah seorang nara sumber Lucy (20) apakah hal ini pantas di alami oleh para pemudik yang ingin bertemu sanak saudara di kampung halaman tapi bertaruh nyawa di kendaraan yang mereka naiki? Seharusnya pemerintah memerhatikan sarana pemudik yang hanya terjadi satu tahun sekali ,tidak hanya memerhatikan keuangan Negara.
”Puluhan tahun sudah saya mudik naik kereta ekonomi ke Semarang. Masa tidak pernah ada perubahan,” keluh Jumali yang telah 30 tahun merantau di Jakarta.

Penulis: Metta Andriany
(915080049)
Sumber: Kompas
Rabu 8 september 2010

No comments:

Post a Comment