Tuesday, November 2, 2010

Bantuan Mentawai Masih Terhalang Cuaca

Bantuan kemanusiaan yang disalurkan sejumlah lembaga dan organisasi kemanusiaan belum bisa sepenuhnya menjangkau para korban bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Penyebabnya, para relawan terhalang cuaca buruk. Cuaca buruk akibat siklon tropis Anggrek itu diprediksi akan berlangsung selama seminggu sejak hari Minggu kemarin.

Cuaca itu terjadi sebelum tengah hari sampai sore sehingga penerbangan lanjutan dibatalkan. Padahal dua helikopter lain akan berangkat dari Padang membawa bantuan makanan, obat-obatan, dan 14 tenaga medis dari Kementrian Kesehatan yang memiliki keahlian khusus, antara lain dalam hal penyakit dalam, bedah, anestesi, dan dokter anak.

Koordinator Analisis Meteorologi BMKG Padang, Budiman Sumiaji, menjelaskan, siklon tropis Anggrek terjadi pada 1.050 kilometer barat daya Kerinci. Kepulauan Mentawai berada di dekat pusat siklon itu sehingga memicu cuaca buruk di kawasan ini. Tinggi ombak juga bisa mencapai 3 meter lebih dengan kecepatan angin hingga 30-35 knot.

Sebagian sukarelawan berupaya menembus cuaca buruk tersebut dengan melalui jalan darat ke desa-desa terisolir di Pulau Pagai Selatan, hanya untuk memastikan distribusi bantuan sampai.

Samuel (25), seorang karyawan swasta, berharap agar badai ini segera berlalu. “Indonesia lagi mendapat cobaan dari Tuhan. Kalau badai begini kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga badai ini cepat reda. Semoga setelah badai reda, distribusi bantuan dapat berjalan lancar dan jangan sampai terjadi korban lagi” ungkapnya.

Akibat kondisi cuaca yang buruk, Bandara Mukomuko di Bandar Ratu, Bengkulu, digunakan sebagai alternatif posko distribusi dan evakuasi sejak dua hari terakhir. Jarak dari Mukomuko yang lebih pendek dibanding dari Padang akan lebih memudahkan dalam mengantisipasi perubahan cuaca. Bandara mukomuko juga telah digunakan PMI Pusat sebagai titik evakuasi korban.


Kristiana (915080089)
Sumber : Kompas, Senin, 1 November 2010 

No comments:

Post a Comment