Menikah bagi sebagian orang adalah impian. ajang untuk mengubah mimpi muluk-muluk menjadi kenyataan. wadah untuk bengong dan ngelindur, mungkin nanti saya dapat pasangan yang sempurna. pernikahan saya bakalan besar dan gegap gempita.
tapi nyatanya tidak semua orang begitu. bagi 18 pasangan dhuafa di Surabaya, menikah di tengah kegelapan pun akan dilakukan, atas dasar cinta. persitiwa menarik ini terjadi di KUA Semampir, Surabaya, Jawa Timur, tanggal 9 Desember 2010.
Christine, perwakilan dari Yayasan Pondok Kasih mengaku lega karena bisa membantu warga yang kurang mampu untuk emalngsungkan pernikahan tanpa mengeluarkan urang sepeserpun.
“Meski lampu padam dan bergelap-gelapan, tapi kami lega. Kami dapat membantu warga kurang mampu. Ini sudah menjadi program sosial kami. Mudah-mudahan dapat menjadi program rutin tahunan,” ujarnya.
Dari beberapa pasangan pengantin kurang mampu yang mengikuti kegiatan nikah massal di kantor KUA Semampir,mengaku kesulitan biaya sekaligus tidak tahu harus mengurus kemana surat-surat untuk pernikahan tersebut.
“Karena memang tidak punya biaya, juga tidak tahu harus ngurus surat nikah itu kemana. Saya bersyukur ada yang membantu melaksanakan nikah massal seperti ini,” kata Wagini, 52 tahun yang menikah dengan Munipah, janda beranak satu.
oleh :
Ellen Budianto
915080058
Sumber :
http://www.poskota.co.id/
No comments:
Post a Comment